Keseharian
Masyarakat Desa Adat Panglipuran
Desa
ini memiliki hutan bambu yang cukup luas kurang lebih 40% karena aslinya desa
adat ini merupakan hutan bambu (Asli bukan karena ditanami). Hutan bambu ini
milik desa adat, bukan milik perorangan. Dari hutan bambu inilah menjadi ciri
khas dan sebagai mata pencaharian masyarakat desa adat ini. Mulai dari
anak-anak hingga orang dewasa (Wanita) di sini banyak yang membuat kerajinan dari
bambu, seperti halnya membuat patung, anyaman, gantungan kunci ataupun yang
lain sehingga terdapat banyak kelompok anyaman di desa ini. Yang kemudian
dijual sebagai souvenir dari Desa Adat Panglipuran ini. Sedangkan orang
laki-lakinya berternak Babi, Ayam, Sapi, dsb.
Kerajinan dan Souvenir |
Kelompok Anyaman |
Souvenir |
Tidak ada ketentuan ataupun ikatan
dalam hal pekerjaan disini, masyarakat disini boleh untuk mencari pekerjaan
lain di luar. Tidak sedikit yang bekerja di luar desa adat ini.
Usaha Dalam
Mempertahankan Desa Adat
Dibalik terjaganya
budaya dan desa adat yang masih terjaga, disana terdapat usaha masyarakat dalam
menjaganya seperti saling mempertahankan Baliage, kerjasama dalam membantu
segala hal, menjunjung tingginya kekeluargaan, tidak boleh membangkang segala
peraturan yang sudah ada maupun yang dibuat oleh klien adat. Merupakan kekuatan
utama dalam mempertahankannya. Alasannya karena mereka ingin terus didatangi
oleh para wisatawan.
Namun, tidak seperti yang kita bayangkan
bahwa di desa adat ini masih murni dan tidak tersentuh sedikitpun oleh
teknologi. Ternyata di desa adat panglipuran ini sudah tersentuh oleh berbagai
teknologi modern, seperti handphone, televisi ataupun yang lainnya. Dan di desa
ini juga menyediakan homestay untuk
yang berminat menginap di sana. Tanah di desa ini tidak diperjual belikan
seperti halnya tanah di daerah-daerah lain.
Kependudukan dan
Ekonomi
Tidak semua orang yang
ada di desa ini tercatat sebagai penduduk, ternyata di desa ini terdapat 1000
penduduk. Tapi, yang masuk dalam desa adat hanya ada 76 KK (Kartu Keluarga).
Jika ada wisatawan yang masuk
pastilah mendapat pemasukan untuk desa, pemasukan ini akan masuk ke kas desa.
Tapi tidak murni semuanya masuk ke dalam kas melainkan dibagi 60% untuk Pemda dan 40% di desa adat, nah yang
40% ini juga dibagi lagi ke pemuda dan desa adat sendiri.
Sedangkan bantuan dari pemerintah
itu sendiri masuk ke desa adatnya, tapi kalau ada penghasilan yang lebih dibagi
ke masyarakat desa tersebut.
0 comments:
Post a Comment